Tampilkan postingan dengan label Teman. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teman. Tampilkan semua postingan

Kamis, 08 Maret 2012

Menjaga Pergaulan Tips Memilih Teman



Setiap orang tentu memiliki teman. Perbedaannya ada orang yang banyak memiliki teman dan ada pulang yang memiliki teman dalam jumlah sedikit.
Berteman adalah sifat dasar dari manusia. Sejak dilahirkan, seorang manusia sudah membutuhkan hubungan dekat orang lain. Teman adalah tempat untuk kita dalam mengungkapkan keluh kesah, berbagi kebahagiaan, dan menguatkan kita di saat kita dihadang masalah.
Dalam berteman pun kita harus bisa memilih dengan bijak. Hal ini penting untuk menjaga pergaulan. Karena karakter teman akan menjadi cerminan dari sifat kita. Jika kita berteman dengan orang yang baik kita akan terbawa menjadi orang baik, begitu pun sebaliknya jika kita berteman dengan orang yang jahat kita akan terbawa menjadi jahat pula.
Teman yang baik dan buruk ibaratnya seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Penjual minyak wangi tentu akan memberikan hadiah minyak wangi kepada Anda, atau Anda dapat membeli minyak wangi yang dijualnya, atau setidaknya Anda akan tertular bau wangi dari produk yang dia jual. Sedangkan bersama pandai besi, Anda bisa terbakar oleh apinya, atau setidaknya Anda akan terkena bau hangus.
Memilih teman sama halnya dengan memilih masa depan. Memilih teman adalah memilih perilaku,memilih kualitas ilmu. Maka, jika Anda ingin memiliki masa depan cerah, perilakunya terpuji, serta memiliki wawasan luas, maka Anda harus pandai dalam memilih teman. Berikut tips dalam memilih teman:
  • Pertama, jangan terlalu berhubungan dengan orang yang bodoh, ini akan membuat waktu Anda terbuang percuma. Hal ini akan membuat produktivitas Anda berkurang. Bahkan ada pepatah arab yang sedikit keras mengatakan ”Tarkul jawabi alal jahili jawabun” yang berarti, jawaban yang paling tepat untuk orang bodoh adalah diam.
  • Kedua, Jauhi orang yang pelit. Orang yang pelit akan berpikir 1000 kali untuk memberikan bantuan pada Anda. Tidak hanya materi, dia juga akan malas untuk memberikan bantuan berupa tenaga dan pikiran.
  • Ketiga, jauhi orang yang suka berbuat dosa dan kriminal. Berteman dengan orang seperti ini justru akan menjerumuskan Anda ke dalam masalah. Sebelum hal tersebut terjadi sebaiknya Anda menghindar.
  • Terakhir, berteman jangan hanya demi ketenaran. Saat ini berkembang istilah abg gaul. Abg gaul identik dengan anak yang senang bergaul dan ugal-ugalan. Sebaiknya anda menjaga pergaulan dari hal seperti ini.

Rabu, 07 Maret 2012

Teman Sejati



Teman Sejati

Alangkah senangnya jika kita mempunyai teman yang setia di segala keadaan, baik di saat suka maupun di saat duka. Alangkah senangnya jika kita dapat berbagi apa yang kita rasakan. Alangkah senangnya jika ada orang yang mengerti kita. Dan itulah gunanya seorang teman.
Sebelumnya marilah kita merenung sejenak. Kita menginginkan mempunyai teman yang setia, yang dapat berbagi dengan kita, yang mengerti kita… Namun pertanyaannya, apakah kita sudah menjadi seperti itu?
Apakah kita sudah menjadi teman yang setia di segala keadaan? Sudahkah kita memberikan yang terbaik untuk teman kita? Maukah kita mengerti teman-teman kita?
Mari kita renungkan. Siapa yang akan memulai semua itu kalau bukan kita? Orang lainkah? Haruskah kita menunggu orang itu, jika kita dapat melakukannya?
Ingin mempunyai teman yang setia? Jadilah teman yang setia terlebih dahulu bagi teman anda. Ingin mempunyai teman yang mengerti anda? Jadilah teman yang mengerti mereka terlebih dahulu.
Jika dapat kita lakukan hari ini, lalu mengapa harus besok? Seorang teman sejati sulit dicari. Maka jadilah teman sejati bagi temanmu, maka kamu akan menemukan teman sejati itu.
Seorang teman sejati takkan lenyap karena waktu, takkan lenyap karena jarak, takkan lenyap walau kita berubah. Teman sejati selalu setia dan melakukan semua untuk kebaikan kita. Alangkah senangnya mempunyai teman seperti itu.
Apakah kita hanya mau menerima itu? Lantas siapa yang memberi jika semua orang berpikir seperti itu? Alangkah baiknya dan sudah seharusnya bagi kita untuk memberi.
Mungkin kita terpisah oleh ribuan mil lautan. Apa yang dapat kita lakukan bagi teman kita? Berdoalah bagi mereka.
Jadilah seorang teman sejati, maka kamu akan mendapatkan teman sejatimu.

4 Macam Teman Palsu & Teman Sejati



4 Macam Teman Palsu & Teman Sejati
 
Empat Macam teman palsu:
Mereka yang mengajak berkawan untuk tujuan menipu (1), mereka yang hanya manis di mulut saja (2), mereka yang memuji-muji dan membujuk (3), mereka yang mendorong seseorang untuk menuju ke jalan yang membawa pada kerugian dan kehancuran (4).
Empat macam orang-orang ini, bukanlah teman-teman sejati; mereka adalah teman-teman palsu, dan seorang janganlah bergaul dengan mereka.
(Digha Nikaya (Pali) jilid 3, hal 186) 

  • Mereka yang mengajak kawan untuk tujuan menipu mempunyai empat ciri:
    1. Mereka hanya memikirkan tentang apa yang akan mereka peroleh dalam persahabatan dengan kita.
    2. Mereka memberi sedikit dan berpikir bagaimana untuk memperoleh banyak.
    3. Apabila mereka berada di dalam bahaya, mereka akan melakukan hal-hal bagi kita (sehingga memperkokoh persahabatan dan saling melindungi).
    4. Mereka bergaul dengan kita hanya karena mereka tahu bahwa pergaulan itu memberikan keuntungan kepada mereka.

  • Mereka yang hanya manis dimulut saja mempunyai empat ciri:
  1. Mereka selalu membicarakan hal-hal yang telah lampau dan tidak berguna.
  2. Mereka cenderung membicarakan hal-hal yang belum terjadi.
  3. Mereka membantu mengerjakan hal-hal yang tidak berguna.
  4. Apabila diminta untuk membantu, mereka selalu mengatakan tidak dapat membantu (dengan bermacam-macam alasan untuk menghindari).
  • Mereka yang memuji-muji dan membujuk, mempunyai empat ciri:
  1. Jika kita berbuat jahat, mereka akan setuju dan membenarkannya.
  2. Jika kita tidak berbuat baik, mereka akan setuju dan membenarkannya.
  3. Di hadapan kita, mereka akan memuji-muji kita.
  4. Di belakang kita, mereka akan mencel kita.

  • Mereka yang mendorong seseorang untuk menuju ke jalan yang membawa pada kerugian dan kehancuran, mempunyai empat ciri:
  1. Mereka mengajak kita untuk minum-minuman yang memabukkan.
  2. Mereka mengajak kita berkeliaran di malam hari.
  3. Mereka membuat kita melekat untuk mengejar kesenangan-kesenangan.
  4. Mereka membuat kita untuk menjadi seorang penjudi.

Empat macam teman sejati:
Seorang teman yang mampu membantu di dalam berbagai cara (1), seorang teman yang mempunyai rasa simpatik baik di dalam sukha maupun dukkha (2), seorang teman yang memperkenalkan kita pada hal-hal yang berguna (3), seorang teman yang memiliki perasaan persahabatan (4).
Empat macam orang-orang ini adalah teman-teman sejati, dan seorang seharusnya bergaul dengan mereka:
Digha Nikaya (Pali) jilid 3, hal. 187 
  • Seorang teman yang mampu membantu di dalam berbagai cara, mempunyai empat ciri:
  1. Ia melindungi seorang kawannya yang lengah.
  2. Ia melindungin harta kekayaaan seorang kawan yang lengah.
  3. Apabila ada bahaya ia dapat memberikan perlindungan.
  4. Apabila ada suatu pekerjaan yang akan dilakukan, ia membantu dengan menawarkan lebih banyak bantuan daripada yang diminta.
  • Seorang teman yang mempunyai rasa simpatik baik di dalam sukha maupun dukkha, mempunyai empat ciri:
    1. Ia membuka hal-hal rahasia mengenai dirinya kepada kawannya.
    2. Ia menjaga rahasia kawannya, tidak membiarkan mereka bocor.
    3. Ia tidak meninggalkan kawannya pada saat mengalami banyak kesukaran.
    4. Ia mungkin bahkan mengorbankan hidupnya demi kawannya.

  • Seorang teman yang memperkenalkan kita pada hal-hal yang berguna, mempunyai empat ciri:
  1. Ia mencegah kita untuk berbuat jahat.
  2. Ia menganjurkan kita untuk berbuat hal-hal yang baik.
  3. Ia memberitahukan kita kepada hal-hal yang belum pernah kita dengar sebelumnya.
  4. Ia memberitahukan kepada kita metoda untuk mencapai alam-alam kebahagiaan.
  • Seorang teman yang memiliki perasaan persahabatan, mempunyai empat ciri:
  1. Ia ikut merasakan dukkha, apabila kawannya menderita.
  2. Ia ikut merasakan sukha, apabila kawannya berbahagia.
  3. Ia menghadapi mereka yang mencela kawannya.
  4. Ia membenarkan mereka yang memuji kawannya.

 Dalam Mangala Sutta, Buddha bersabda:
Tak bergaul dengan orang jahat, bergaul dengan orang baik; menghormati yang patut dihormati; itulah Berkah Utama.
(Oleh Skhemo Mahathera, M.A)
Sumber Navakovada